s Perang Dunia II atau Perang Dunia Kedua (biasa disingkat menjadi PDII atau PD2) adalah sebuah perang global yang berlangsung mulai tahun 1939 sampai 1945. Perang ini melibatkan banyak sekali negara di dunia —termasuk semua kekuatan besar —yang pada akhirnya membentuk dua aliansi militer yang saling bertentangan: Sekutu dan Poros.
Adanya ketegangan antara Inggris dan penduduk koloni memicu terjadinya Perang Kemerdekaan Amerika. Terangkan latar belakang terjadinya Perang Kemerdekaan Amerika!JawabBerikut latar belakang terjadinya Perang Kemerdekaan paham kebebasan dalam bidang pajak yang peristiwa The Boston Tea revolusi Amerika serikat terjadi pada tahun 1775 sampai Boston tea party pada tanggal 16 desember 1773 merupakan salah satu pemicu perang tersebut merupakan penentangan Amerika terhadap undang-undang Inggris yang mengatur tentang tersebut dipimpin oleh George Washington dalam rangka melawan pemerintahan memenangkan peperangan tersebut, Amerika mengambil beberapa langkah antara lain perjuangan diplomasi ke Eropa, bersekutu dengan Perancis, membentuk tentara, dan bekerja sama dengan negara-negara dari revolusi Amerika ini menyadarkan dunia bahwa tindakan kolonialisme, penjajahan dan dan dan tirani dapat ditumpas. Tujuan revolusi Amerika adalah untuk memberikan diri menjadi negara yang berdaulat dan terlepas dari kekuasaan telah berkunjung ke Semoga membantu.
Salahsatu bentuk dukungannya adalah peristiwa "Black Armada" yang terjadi pada 24 September 1945. Pada saat itu terjadi boikot besar-besaran terhadap kapal-kapal milik Belanda di Pelabuhan Brisbane, Sidney, Melbourne, dan Fremantle yang membawa persenjataan milik Belanda menuju Indonesia.
Berikutlatar belakang terjadinya Perang Dingin: Munculnya 2 kekuatan besar pasca Perang Dunia II, yaitu Amerika Serikat dan Uni Soviet Adanya perbedaan paham antara paham sosialisme komunis dan paham liberlis kapitalis Adanya perebutan pengaruh kekuasaaan yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan Uni SovietHallo Quipperian! Membicarakan sejarah, ada banyak sekali hal tak terduga dan bisa membuat kamu bertanya-tanya, “kok bisa ya?” Ternyata, bukan hanya Indonesia saja yang pernah dijajah, lho. Bahkan negara besar seperti Amerika pun pernah dijajah. Peristiwa bersejarah bagi dunia ini dikenal dengan Revolusi Amerika. Kalau menurut arti di KBBI, revolusi adalah perubahan ketatanegaraan secara mendasar yang dilakukan dengan tindak kekerasan. Terjadinya revolusi enggak selalu memberikan dampak buruk, kok. Justru hal ini bisa mengubah sejarah di negara tersebut dan negara lainnya. Terus gimana ya perjalanan dan cerita dari revolusi Amerika ini? Daripada makin penasaran, langsung saja simak pembahasan revolusi kali ini, ya! Latar Belakang Revolusi Amerika Ternyata kedatangan Christoper Columbus ke Kepulauan Bahama memberikan dampak bagi banyaknya masyarakat Eropa untuk berkunjung ke daerah tersebut dan membentuk kelompok-kelompok baru. Tapi, pada perjalanannya, terjadi bentrokan karena perebutan kekuasaan pada koloni-koloni tersebut. Terjadinya revolusi tentu ada hal yang mendasarinya. Terkait dengan Revolusi Amerika, ada beberapa hal nih, yang jadi penyebabnya. Apa saja? 1. Terjadinya Perang Tujuh Tahun Pada masa itu, wilayah koloni terbagi menjadi dua kekuasaan yang dipegang oleh Inggris dan Prancis. Inggris memegang kekuasaan di sepanjang pantai timur Amerika, sementara Prancis memegang kekuasaan dari pantai selatan sepanjang Sungai Mississippi hingga ke Kanada. Namun, Inggris ternyata masih saja membuat pergerakan untuk memperluas tanah jajahan mereka yang kemudian melanggar batas jajahan Prancis. Inilah yang dianggap sebagian besar sejarawan sebagai pemicu dari tegangnya hubungan Prancis dengan Inggris. Panasnya hubungan tersebut memicu terjadinya perang selama 7 tahun yaitu tahun 1756-1763. Pada saat itu, Inggris berhasil memenangkan peperangan yang kemudian dibuatlah perjanjian Perdamaian Paris. Isi perjanjian ini menguatkan dominasi Inggris di kawasan Amerika Utara. 2. Penetapan Berbagai Pajak Dampak dari perang tujuh tahun, ternyata berbuntut panjang, Quipperian. Setelah terjadinya perang, Inggris mengalami kekosongan kas negara. Untuk bisa mengatasinya, akhirnya Inggris memaksa rakyat Amerika untuk menanggung kerugian tersebut dengan menetapkan pajak yang tinggi. Adapun berbagai macam pajak yang ditetapkan, seperti Townshend Act atau undang-undang townshend yang memberlakukan pajak untuk teh, gelas, cat, timah, dan kertas yang di impor ke koloni. Sugar Act Plantation Act/Revenue Act merupakan pajak yang ditetapkan untuk impor gula bagi kaum koloni Amerika. Stamp Act atau undang-undang materai merupakan pajak yang ditetapkan untuk barang-barang yang diproduksi dan dikonsumsi di rumah. Currency Act tahun 1764 melarang daerah koloni untuk mencetak uang sendiri. Akibat dari penetapan pajak-pajak tersebut, kaum kolonis meminta agar parlemen Inggris menarik kembali undang-undang tersebut. Namun, tentu saja Inggris tidak menggubris hal itu. Hingga akhirnya rakyat Boston dan New York menolak untuk membeli semua hasil produksi Inggris. Tapi, Inggris justru mengeluarkan undang-undang baru sehingga memecah Perang Kemerdekaan Amerika di tahun 1774. 3. Munculnya Pemahaman Kebebasan di Dalam Politik Adanya koloni Inggris di Amerika, memberikan tekanan kepada rakyat Amerika baik dari segi ekonomi, politik, sosial, maupun agama. Hingga akhirnya, kaum koloni menyatakan kalau mereka itu manusia merdeka yang membangun koloni di dunia baru. Nah, paham kebebasan ini bertentangan sekali dengan pemerintah Inggris, di mana mereka menganggap jika daerah koloni itu adalah jajahannya. Berdasarkan Perjanjian Paris tahun 1763, pemerintah Inggris berhak untuk memperketat kebebasan para koloni. 4. Penolakan Kaum Koloni Terhadap Berbagai Tindakan Monopoli Perdagangan Selain perihal politik, nyatanya kaum koloni juga menganut paham kebebasan dalam perihal perdagangan. Sebaliknya, pemerintahan Inggris justru mewajibkan para kaum koloni untuk menjual hasil buminya hanya kepada Inggris. Selain itu, mereka juga diwajibkan untuk membeli barang-barang industri hanya dari negara induk saja. Untuk itulah, kaum koloni menghendaki adanya kebebasan dagang serta menentang tindakan monopoli Inggris. 5. Terjadi Peristiwa The Boston Tea Party Karena adanya banyak penolakan, Inggris akhirnya mencabut pajak yang dikenakannya pada kaum koloni, kecuali pajak teh. Mereka enggak mau melepaskan pendapatan pajak dari hampir 1,2 juta pon teh yang diminum para kolonis setiap tahunnya. Sebagai bentuk protes, para kaum koloni memboikot teh yang dijual oleh British East India Company dan menyelundupkan teh Belanda, sehingga perusahaan tersebut harus mengalami kebangkrutan. Pemboikotan ini dilakukan di malam hari, yakni beberapa orang Amerika menyamar sebagai Indian suku Mohawk dan menyusup ke kapal Inggris yang sedang berlabuh. Sekitar 342 peti teh dibuang ke laut dan peristiwa ini dikenal dengan istilah Boston Tea Party. Tentu saja hal ini menyebabkan kemarahan dari pihak Inggris hingga mereka melakukan penuntutan dengan diterbitkannya Coercive Act atau lebih dikenal dengan Intolerable Act. Kemerdekaan dan Revolusi Amerika Tentu saja para koloni tidak tinggal diam, ya, Quipperian. Perwakilan delegasi termasuk George Washington dari Virginia, John dan Samuel Adams dari Massachusetts, Patrick Henry dari Virginia, dan John Jay dari New York bertemu di Philadelphia pada bulan September 1774 untuk menyuarakan keluhan mereka terhadap kerajaan Inggris dengan mengeluarkan Deklarasi Hak dan Keluhan. Kongres Kontinental pertama ini enggak sampai menuntut kemerdekaan. Hanya saja mereka mengecam adanya perpajakan tanpa perwakilan serta mempertahankan tentara Inggris di koloni tanpa persetujuan mereka. Pada pembahasan materi revolusi Amerika, dijelaskan kalau bentrokan enggak bisa terhindarkan sehingga terjadi perpecahan perang. Pada malam tanggal 18 April 1775, ratusan tentara Inggris berbaris dari Boston ke dekat Concord untuk menyita persenjataan. Paul Revere dan pengendara lainnya membunyikan alarm, dan milisi kolonial mulai bergerak untuk mencegat Redcoats. Pada tanggal 19 April, milisi lokal bentrok dengan tentara Inggris dalam Pertempuran Lexington dan Concord di Massachusetts. Inilah yang menandai dimulainya Perang Revolusi. Kemudian, diadakan Kongres Kontinental Kedua pada 10 Mei 1775 di Philadelphia, di mana ada delegasi tambahan yaitu Benjamin Franklin dan Thomas Jefferson untuk membentuk Tentara Kontinental dengan dipimpin oleh George Washington. Pada 17 Juni, terjadi Pertempuran Bukit Bunker yang berakhir dengan kemenangan Inggris. Berlangsungnya Perang Revolusi pada tahun 1775, mayoritas penjajah berkembang untuk mendukung kemerdekaan dari Inggris. Lalu, diadakan kongres yang dihadiri oleh wakil koloni dari 13 negara bagian. Mereka adalah perwakilan dari Delaware, Virginia, Pennsylvania, New Jersey, Georgia, Connecticut, Massachusetts, Maryland, North Carolina, South Carolina, New Hampshire, New York, dan Rhode Island. Saat itu sih, mereka belum membicarakan kemerdekaan Amerika, baru menyatakan sikap enggak mengakui lagi wewenang parlemen Inggris. Tapi, hal itu berubah di tahun 1776, ketika orang-orang Amerika membaca buku berjudul Common Sense yang ditulis oleh Thomas Paine. Lalu, diadakanlah kongres ketiga di mana mereka merancang deklarasi yang disebut Declaration of Independence. Deklarasi tersebut disusun oleh Benjamin Franklin, John Adams, dan Thomas Jefferson. Pada tanggal 4 Juli 1776 menjadi hari bersejarah bagi Amerika, yakni momen deklarasi dibacakan di Lapangan State House yang kemudian dijadikan Hari Kemerdekaan Amerika dan George Washington menjadi presiden pertama Amerika Serikat. Berakhirnya Revolusi Amerika Ternyata revolusi Amerika tak berhenti sampai di situ saja nih, Quipperian. Karena adanya deklarasi kemerdekaan Amerika, Inggris tentu saja menolak hal tersebut dan terjadilah perang kemerdekaan Amerika. Karena Amerika mendapat bantuan dari Prancis dan Spanyol, mereka berhasil memenangkan peperangan tersebut. Tanggal 3 September 1783 ditandatanganilah Perjanjian Paris, yang intinya Inggris harus mengakui kemerdekaan Amerika Serikat dengan syarat Kanada tetap di bawah pemerintahan Inggris. Hal inilah yang mengakhiri Revolusi Amerika setelah 8 tahun lamanya. Semenjak saat itu, masyarakat Amerika menginginkan bentuk pemerintahan baru. Mereka enggak mau memiliki kepala negara dari seorang raja, dan ingin pemerintahan diatur oleh rakyat Amerika sendiri. Wah, perjalanan yang panjang bagi rakyat Amerika, ya? Quipperian, itulah tadi penjelasan tentang revolusi Amerika yang ternyata berdampak bagi seluruh dunia. Dengan adanya revolusi ini, bangsa lain pun ikut termotivasi untuk meraih kemerdekaan mereka dan menentang keras adanya penindasan di dunia. Kamu masih mau baca pembahasan materi lainnya? Ikuti terus pembahasan di Quipper Blog, ya, karena tentunya akan ada informasi lain yang jauh lebih seru untuk kamu! Oh iya, kamu juga bisa lho gabung Quipper Video secara gratis, supaya belajar jadi terasa menyenangkan dan enggak membosankan! Buruan subscribe! [spoiler title=SUMBER] 16September 2021 20:18. Jawaban terverifikasi. Halo Nabila Revolusi Amerika terjadi dari tahun 1775 samoai 1789. Latar belakang terjadinya Revolusi Amerika karena adanya paham kebebasan dalam berpolitik, adanya paham kebebasan dalam berdagang, adanya berbagai macam pajak yang diterapkan oleh Inggris, dan adanya peristiwa The Boston Tea Party.
- Revolusi Amerika terjadi pada 1765 hingga 1783. Ditandai dengan adanya gerakan rakyat koloni Inggris di Amerika Utara. Mereka menentang kerajaan Inggris yang dianggap ikut campur dalam urusan negara koloni. Revolusi Amerika menjadi peristwa perlawanan rakyat koloni Amerika terhadap pemerintah kolonial Inggris yang ada di Revolusi Amerika Perlawanan rakyat koloni Amerika terhadap pemerintah kolonial Inggris terbagi menjadi dua penyebab, yakni Sebab umum Revolusi Amerika Beberapa sebab umum yang menyebabkan terjadinya Revolusi Amerika, yaitu Sikap tidak puas rakyat koloni terhadap kebijaksanaan Inggris di wilayah koloni Amerika Serikat Penerapan pajak yang membebani rakyat koloni Pengaruh paham liberalisme dari John Locke yang masuk Sikap represif pemerintah koloni Inggris di Amerika Baca juga Apa itu Revolusi Industri Sebab khusus Revolusi Amerika Penyebab khusus pecahnya Revolusi Amerika adalah peristiwa Boston Tea Party yang terjadi pada 16 Desember dalam jurnal Sejarah Amerika Dari Peradaban Kuno Hingga Kemerdekaan 2012 oleh Sutiyah, latar belakang peristiwa Boston Tea Party yaitu sikap pemerintah kerajaan Inggris yang memaksakan undang-undang teh kepada wilayah koloni. Rakyat koloni menolak hal tersebut, akibatnya mereka menceburkan kapal yang bermuatan teh di pelabuhan Boston. Peta pergerakan Revolusi AmerikaKronologi Revolusi Amerika Kronologi Revolusi Amerika bermula ketika pemimpin rakyat koloni di Amerika mengadakan kongres pada 1776. Kongres tersebut dihadiri oleh negara-negara bagian sekaligus mengumumkan Declaration of Independent atau deklarasi kemerdekaan. Thomas Jefferson membacakan Declaration of Independent yang berisi tentang pernyataan kemerdekaan dan protes terhadap pemerintah koloni Inggris. Baca juga Revolusi Hijau di Indonesia
D4MD.